Anda pernah menonton kesenian kebo-keboan?Sebuah kesenian asli suku Osing dari Banyuwangi.Masyarakat suku Osing atau disebut juga sebagai “wong Blambangan” ini berawal sejak berakhirnya masa kekuasaan Majapahit sekitar tahun 1478 M. Jatuhnya kekuasaan Majapahit ini membuat beberapa warganya berlari ke beberapa tempat, diantaranya menuju Gunung Bromo ( suku Tengger ), Bali, dan Blambangan (tempat bermukim suku Osing) Hingga lahirlah kerajaan Hindu-Budha terakhir di sana. Kesenian masyarakat Osing juga mempunyai kemiripan dengan masyarakat di Bali.Beberapa kesenian yang terkenal dari suku Osing ini adalah ngarak kebo-keboan. Jika di Surakarta ada ritual ngarak kerbau di malam 1 Suro, maka di suku osing ada ritual ngarak kebo-keboan ( orang yang di dandani mirip kerbau dan dengan ritual tertentu orang-orang itu kesurupan menyerupai tingkah polah kerbau. Banyak tingkah lucu yang tidak terduga oleh penonton. Beberapa kesenian yang terkenal dari Banyuwangi lainnya adalah Barongan dan Gandrung.Kesenian yang sudah lama mati suri ini akhirnya sedikit demi sedikit bangkit. Sebuah potensi wisata bagi kabupaten Banyuwangi yang sedang menggalakkan pariwisata.
Salam
Yamtono
Kesurupan
Mengikuti perintah sang dukun
Kesenian Barongan Banyuwangi
atraksi kebo-keboan
Putri, bagian dari ritual atraksi kebo-keboan
No comments:
Post a Comment