Sunday, December 31, 2017

Kisah Nelayan pantai Kedonganan Bali





Bali selain dikenal sebagai surga wisata dunia juga dikenal dengan keramah-tamahan penduduknya, kebhinekaan serta kerja keras masyarakatnya.
Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu saling membantu dan bertoleransi dengan masyarakat pendatang dari berbagai daerah. 
Hal ini nampak juga dirasakan para nelayan di pantai kedonganan, Jimbaran Bali. 
Para nelayan yang umumnya para pelaut dari Madura dan Pantura menjual hasil tangkapan ikan 
di pantai kedonganana setiap pagi hari. 
Saat pagi buta mereka mulai muncul dari tengah laut dengan membawa berbagai ikan tangkapan,
mulai dari ikan kecil sampai ikan raksasa seperti Tuna.
Mereka membantu dan membawa ikan dan medorong perahu untuk kedarat. 
Selepas pengangkatan ikan, mereka langsung menjual hasil tangkapan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI ), ada juga yang langsung di jual ke pedagan di bibir pantai.
Masyarakat berduyun-duyun ke pasar ikan yang terletak dipantai. Wisatawan juga bisa bertransaksi ikan sambil menikmati pemandangan pantai yang indah. 
Sebuah simbiosis mutualisme yang indah. Sore hari wisatawan disuguhi tarian bali di kafe-kafe yang terletak dipantai Jimbaran. Angin laut yang sejuk menemani gamelan dan ayunan penari Bali. Ada juga musik live yang semua menambah kehangatan Bali.
Kehangatan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Keakraban yang harus tetap dibina dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan nenek moyang Indonesia.

Naskah dan foto : Yamtono Sardi