Thursday, November 8, 2012

SEREN TAUN CIGUGUR KUNINGAN JAWA BARAT


Tanggal 7 November 2012 yang merupakan puncak acara seren taun di kecamatan Cigugur  Kuningan Jawa Barat  merupakan rangkain acara 7 hari berturut-turut, diselenggarakan dengan meriah.  Undangan yang hadir mewakili dari keraton nusantara. Hadir juga perwakilan dari kerajaan Brunei Darussalam.
Acara yang dipusatkan di Paseban Tri Panca ini menampilkan berbagai atraksi tarian khas Sunda. Diawali dengan tari Buyung, dilanjutkan dengan angklung Kanekes, angklung Buncis, serta tari kreasi anak Sasalimpetan, ayang-ayang gung, oray-orayan hasil karya STSI Bandung.
Setelah tarian selesai iring-iringan bergerak menuju taman. Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dan para undangan memimpin penumbukan padi.
Acara ini merupakan wujud syukur atas panen dan berdoa agar panen tahun depan lebih berlimpah.
Ada yang menarik dari acara seren taun Cigugur ini, yaitu dilaksanakan oleh masyarakat multi etnis nusantara yang ada di Jawa Barat. Ada suku jawa, batak, sulawesi, serta sunda sendiri. Ini bukti Bhinneka Tunggal Ika begitu melekat pada masyarakat Kuningan khususnya, Jawa Barat pada umumnya.

Sebuah contoh adat budaya yang mesti kita lestarikan.
Salam






















Yamtono Sardi

Sunday, November 4, 2012


GELAR BUDAYA NUSANTARA  2012

RITUS-RITUS  ( RITUAL ) BUDAYA PANGAN NUSANTARA


Pada tanggal 27-29 oktober 2012, Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) mengadakan acara Gelar Budaya Nusantara. Tapi lebih dari sekedar gelaran budaya pada umumnya, acara ini lebih spesifik ( khusus ) ke ritual budaya pangan
Seperti kita ketahui, Indonesia terdiri dari banyak suku, dari sabang sampai merauke. Masing masing suku mempunyai adat istiadat berbeda- beda. Begitu pula dalam ritual menanam padi/ tanaman, disetiap daerah menpunyai cara yang berbeda.
Kebetulan sekali saya bisa mengabadikan acara yang sangat seru ini. 
Peserta yang ikut acara ini ada dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Banten, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, sumatera Barat, Sulawesi Tengah dan NTT.
Acara pertama dibuka dengan tari topeng Ireng dari Boyolali, Jawa Tengah. . Dilanjutkan ritual pangan dari suku dayak Kayan Bahau dari Kalimantan Timur. Mulai dari menebang pohon, membabat rumput, membuka lahan, menanam benih, dan upacara memanggil roh aku saksikan. Seru banget.
Ini yang tidak kalah seru, ritual tanam jagung dari suku manggarai Nusa Tenggara Timur. Mulai dari membersihkan rumput, mencangkul, menanam benih, dilakukan bersama sama dari ladang satu ke ladang lainnya dengan bergotong royong. Diakhiri dengan pesta panen, seluruh warga desa berkumpul untuk melakukan tarian CACI. Tarian CACI awalnya merupakan tarian perang, tetapi sekarang dipentaskan untuk acara-acara tertentu. Para pemuda dengan tameng dan pecut saling bergantian memecut tubuh lawannya. Siapa yang kena dia yang kalah.
Menjelang sore, setelah puas memotret Kalimantan timur dan manggarai NTT, penonton disuguhi ritual panen dari kasepuhan Cisungsang Banten. Para petani memikul padi memutari desa dan berakhir di lumbung padi. Sesepuh desa memimpin upacara memasukkan padi ke lumbung. Setelah Acara memasukkan padi selesai, diadakan hiburan, debus. Beberapa pemuda desa dengan pedang terhunus memperagakan kekebalan tubuh mereka. Lidah, tangan, tubuh, kepala mereka di iris dengan pedang. Tapi hebatnya tidak ada darah setetespun yang keluar dari tubuh mereka.
Sorepun datang diiringi rintik air hujan, aku tetap memotret acara ini. 
Acara ini digelar sampai hari senin. 
Hari minggu ada pertunjukan masyarakat sumatera barat, sulawesi tengah  dan wayang kulit Jawa Tengah.
Hari senin giliran kesenian osing banyuwangi ikut menyemarakkan acara. 
Banten kembali unjuk gigi dengan seren taunnya.  Saya melihat keindahan Indonesia dalam 3 hari pertunjukan.
Benar benar "Bhineka Tunggal Ika."  



Foto & Naskah :  Yamtono  Sardi